Selasa, 31 Januari 2017

Ayo Kita Diskusikan "Sistem Eksresi pada Manusia"

Sistem Eksresi pada Manusia

1. Apakah tubuh kita mengeluarkan sampah? Identifikasi sampah-sampah yang
dikeluarkan oleh tubuhkita. Tulislah sampah yang dikeluarkan oleh tubuh.
Jawab : Ya tubuh kita mengeluarkan sampah. Sampah yang dikeluarkan oleh tubuh kita ada yang berbentuk cairan yaitu, urin, cairan empedu, dan keringat, ada juga yang berupa gas yaitu, karbondioksida, berupa uap air yaitu H2O. Organ organ yang membantu sistem eksresi adalah ginjal, paru paru, kulit, dan hati.

Minggu, 29 Januari 2017

Laporan Tekanan Air pada Kantong Plastik

Tekanan Air pada Kantong Plastik


Alat dan Bahan :
 1. Kantong plastik ukuran 1 kg 
2. Jarum pentul/peniti 
3. Karet gelang 

Cara:
1. Isilah kantong plastik dengan air hingga ¾ bagian. 
2. Ikatlah mulut kantong plastik dengan menggunakan karet gelang. 
3. Tusuklah kantong plastik tersebut dengan menggunakan jarum pentul/peniti. Berikan 5-8 tusukan pada kantong plastik. Lakukan dengan hati-hati agar jarum pentul/peniti tidak mengenai tanganmu. Setelah menggunakan jarum pentul simpanlah di tempat yang aman agar tidak mengenai bagian tubuhmu atau bagian tubuh temanmu. 
4. Tekanlah kantong plastik tersebut dengan menggunakan tanganmu hingga air di dalam kantong memancar keluar. 

TEKANAN ZAT CAIR PADA KEDALAMAN TERTENTU

TEKANAN ZAT CAIR PADA KEDALAMAN TERTENTU


Kelompok 4 :
·         Darwisy Ayyasyi                                 (05)
·         Resta Lasarika                                     (21)
·         Rifki Nurul Mukarim                           (22)
·         Salsabilla Febry Maharani Putri           (24)

Alat dan bahan :
1.      Gelas kimia (2 buah)
2.      Pipa U atau selang berbentuk U
3.      Corong
4.      Air
5.      Minyak goreng

Hukum Archimedes

HUKUM ARCHIMEDES


Kelompok 4 :
Darwisy Ayyasyi (05)
Resta Lasarika (21)
Rifki Nurul Mukarim (22)
Salsabilla Febry Maharani Putri (24)

Alat Dan Bahan :
1. Gelas kimia
2. Neraca pegas
3. Benda dari logam atau batu (sebagai beban)
4. Air

Kamis, 19 Januari 2017

Artikel tentang Sistem Eksresi pada manusia

SISTEM EKSRESI PADA MANUSIA BESERTA STRUKTURNYA

Sistem ekskresi merupakan proses pembuangan zat-zat sisa metabolisme. Organ-organ ekskresi pada manusia meliputi ginjal, kulit, paru-paru, dan hati.

1. Ginjal
            
Salah satu sistem ekskresi pada manusia adalah sistem urine. Organ penyusun sistem urine  antara lain ginjal, ureter, kantung kemih, dan uretra. Ginjal merupakan komponen utama penyusun sistem urine. Ginjal sering disebut juga dengan buah pinggang karena letaknya yang berada di sebelah kanan dan kiri tulang pinggang.

Artikel tentang Gangguan pada Sistem Ekskresi

Gangguan pada Sistem Ekskresi


1. GANGGUAN PADA GINJAL
  1. Batu ginjal
  • Penyebab       :
Batu ginjal dapat terbentuk karena pengendapan garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran ginjal, atau kandung kemih.
Batu ginjal berbentuk kristal yang tidak bisa larut dan mengandung kalsium oksalat, asam urat, dan kristal kalsium fosfat. Penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengonsumsi garam mineral dan terlalu sedikit mengonsumsi air. Batu ginjal tersebut lebih lanjut dapat menimbulkan hidronefrosis. Hidronefrosis adalah membesarnya salah satu ginjal karena urine tidak dapat mengalir keluar. Hal itu akibat penyempitan aliran ginjal atau tersumbat oleh batu ginjal.

Artikel tentang Struktur dan Fungsi Hati

Hati


bagian-bagian dan anatomi hati dalam bahasa indonesia

Hati merupakan salah satu alat ekskresi karena hati mengeluarkan urea dan amonia ke luar tubuh. Hati terletak di rongga perut bagian kanan di bawah diafragma. Hati berwarna merah tua kecoklatan dengan berat sekitar 2 kg.

Artikel tentang Struktur dan Fungsi Paru-paru

Paru-Paru


bagian-bagian dan anatomi paru-paru dalam bahasa indonesiaParu-paru juga merupakan salah satu alat ekskresi. Karena paru-paru mengeluarkan gas CO2 dan uap air. 

Fungsi paru-paru: 

Paru-paru berfungsi sebagai pertukaran oksigen dan karbondioksida yang tidak dibutuhkan tubuh. Selain itu masih banyak lagi fungsi paru-paru diantaranya penjaga keseimbangan asam basa tubuh. bila terjadi acidosis, maka tubuh akan mengkompensasi dengan mengeluarkan banyak karbondioksida yang bersifat asam ke luar tubuh.

Artikel tentang Struktur dan Fungsi Kulit

Kulit

Kulit merupakan salah satu alat ekskresi. Karena kulit mengeluarkan keringat. Keringat keluar melalui pori-pori kulit. Keringat mengandung air dan garam-garam mineral. 

Fungsi kulit
  • Alat pengeluaran(ekskresi) dalam bentuk keringat.
  • Pelindung tubuh dari gangguan fisik(sinar, tekanan, dan suhu), gangguan biologis(jamur), dan gangguan kimiawi.
  • Mengatur suhu badan.
  • Tempat pemberntukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari.
  • Tempat menyimpan kelebihan lemak.
  • Sebagai indra peraba.

Artikel tentang Struktur dan Fungsi Ginjal

Struktur dan Fungsi Ginjal 


bagian-bagian dan anatomi ginjal dalam bahasa indonesia
Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di rongga perut sebelah kanan dan kiri ruas tulang belakang. Letak ginjal sebelah kiri lebih tinggi dari ginjal sebelah kanan. Itu karena di atas ginjal sebelah kanan terdapat hati yang berukuran besar. Bentuk ginjal seperti biji kacang berwarna merah keunguan dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram. Ginjal dibungkus oleh semacam selaput tipis yang disebut ‘kapsul’.

Selasa, 17 Januari 2017

Praktikum Menghitung Aktivitas Denyut Nadi

Menghitung Aktivitas Denyut Nadi


Kelompok 4:
1.    Dyah Ayu Pratiwi (09)
2.    Keysa Afgrainadika Wibowo (10)
3.    Muhammad Hanif Mutasim (12)
4.    Resta Lasarika (21)

Laporan Praktikum Tiruan Darah

Praktikum tiruan darah

Kelompok 4:
·         Dyah Ayu Pratiwi (09)
·         Keysa Afgrinadika Wibowo (10)
·         Muh. Hanif Mu’tasim (12)
·         Resta Lasarika (21)

Ø  Alat dan Bahan :
·         Tabung reaksi
·         Pipet tetes
·         Gelas ukur
·         Minyak goring
·         Air
·         Pewarna makanan

Kamis, 12 Januari 2017

Artikel Sistem Respirasi pada Manusia

Sistem Respirasi Manusia

Sistem Respirasi Manusia
Istilah bernapas, seringkali diartikan dengan respirasi, walaupun secara harfiah sebenarnya kedua istilah tersebut berbeda. Pernapasan (breathing) artinya menghirup dan menghembuskan napas. Oleh karena itu, bernapas diartikan sebagai proses memasukkan udara dari lingkungan luar ke dalam tubuh dan mengeluarkan udara sisa dari dalam tubuh ke lingkungan. Sementara, respirasi (respiration) berarti suatu proses pembakaran (oksidasi) senyawa organik (bahan makanan) di dalam sel sehingga diperoleh energi.
Energi yang dihasilkan dari respirasi sangat menunjang sekali untuk melakukan beberapa aktifitas. Misalnya saja, mengatur suhu tubuh, pergerakan, pertumbuhan dan reproduksi. Oleh karena itu, kegiatan pernapasan dan respirasi sebenarnya saling berhubungan.

Selasa, 10 Januari 2017

Hukum Pascal

Video tentang
Hukum Pascal



Artikel tentang Hukum Archimedes

     Hukum archimedes memberikan pemahaman kepada kita tentang tekanan yang terjadi pada benda yang diletakan pada zat cair. Hukum archimedes ditemukan oleh ilmuwan berkebangsaan Yunani pada tahun 187-212 SM yang bernama Archimedes. Archimedes adalah seorang penemudan ahli matematika dari Yunani yang terkenal sebagai penemu hukum hidrostatika atau yang sering disebut Hukum Archimedes.

Artikel tentang Tekanan Hidrostatis

Pengertian dan Rumus Tekanan Hidrostatis serta Contoh Soal Tekanan Hidrostatis

Berikut ini merupakan pembahasan tentang pengertian tekanan hidrostatis, rumus tekanan hidrostatis, contoh soal tekanan hidrostatis, dan rumus tekanan hidrostatik.

Pengertian Tekanan Hidrostatis

Tekanan hidrostatis adalah tekanan dalam zat cair yang disebabkan oleh berat zat cair itu sendiri. 

Sifat tekanan hidrostatis adalah sebagai berikut.

a. Semakin dalam letak suatu titik dari permukaan zat cair, tekanannya semakin besar.

b. Pada kedalaman yang sama, tekanannya juga sama.

c. Tekanan zat cair ke segala arah sama besar.

Hukum Archimedes

Video tentang
Hukum Archimedes



Artikel tentang Model Tiruan Darah

Model Tiruan Darah

PENDAHULUAN
            Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan dan makhluk hidup uniseluler) yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Hampir 70% bagian tubuh manusia tersusun atas cairan. Salah satu cairan pada tubuh manusia adalah darah. Darah merupakan jaringan yang tersusun atas plasma, sel darah merah, sel darah putih, dan keping-keping darah. Kurang lebih 55% bagian dari darah adalah plasma. Darah diedarkan ke seluruh tubuh melalui jantung.

Artikel tentang Sistem Peredaran Darah Manusia

     Sistem peredaran darah pada manusia (sistem kardiovaskular pada manusia) atau sistem sirkulasi adalah sistem organ yang memungkinkan darah beredar ke seluruh tubuh serta membawa nutrisi (seperti asam amino dan elektrolit), oksigen, karbon dioksida, dan hormon ke sel tubuh untuk memberikan makanan ke sel, melawan penyakit, menstabilkan suhu dan pH, dan mempertahankan homeostasis. Ilmu yang mempelajari aliran darah disebut hemodinamik. Sedangkan ilmu yang mempelajari sifat-sifat aliran darah disebut hemorheologi.
Sistem peredaran darah pada manusia
     Sistem peredaran darah terdiri dari sistem kardiovaskular yang berfungsi untuk mendistribusikan darah dan sistem limfatik yang mengedarkan getah bening. Kedua sistem tersebut terpisah satu sama lain. Peredaran getah bening memakan waktu yang lebih lama dari peredaran darah. Darah adalah cairan yang terdiri dari plasma darah, sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit yang diedarkan oleh jantung melalui sistem vaskuler vertebrata. Darah membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan tubuh dan mengangkut limbah buangan dari jaringan tersebut. Getah bening pada dasarnya adalah hasil daur ulang plasma darah yang berlebih setelah disaring dan dibawa ke sistem limfatik. Sistem kardiovaskular (berasal dari bahasa Latin yang berarti “jantung” dan “pembuluh”) terdiri dari darah, jantung, dan pembuluh darah. Sedangkan getah bening, kelenjar getah bening, dan pembuluh darah bening membentuk sistem limfatik.
Manusia memiliki sistem kardiovaskular tertutup (artinya darah tidak pernah keluar dari jaringan arteri, vena, dan kapiler). Hewan vertebrata juga memiliki sistem kardiovaskular tertutup. Sistem limfatik adalah sistem terbuka karena cairan yang jumlahnya berlebih harus dikembalikan ke darah.

1. Struktur Sistem Peredaran Darah pada Manusia

1.1. Sistem Kardiovaskular

Komponen penting dari sistem kardiovaskular manusia adalah jantung, darah, dan pembuluh darah. Sistem ini mencakup sirkulasi paru-paru yang memberikan oksigen ke darah dan membawa keluar karbon dioksida dan uap air dari tubuh. Orang dewasa rata-rata memiliki sekitar 5 sampai 6 liter darah, itu merupakan 7% dari total berat badan. Sistem pencernaan pada manusia bekerja dengan sistem sirkulasi untuk memberikan nutrisi ke jantung.
Sistem kardiovaskular manusia tertutup yang berarti darah tidak pernah meninggalkan jaringan pembuluh darah. Sebaliknya, oksigen dan nutrisi dapat berdifusi keluar dari lapisan pembuluh darah dan memasuki cairan interstitial. Cairan tersebut kemudian membawa oksigen dan nutrisi ke sel serta membawa karbon dioksida dan limbah keluar dari sel dan masuk ke pembuluh darah. Komponen lain dari sistem peredaran darah adalah sistem limfatik, yang terbuka.

Tekanan Hidrostatis

Video tentang
Tekanan Hidrostatis



Sistem Peredaran Darah Manusia

Video tentang
Sistem peredaran Darah Manusia


Selasa, 03 Januari 2017

Video Sistem Transportasi pada Manusia

Video tentang
Sistem Transportasi pada Manusia




Materi Sistem Transportasi pada Manusia

2. Sistem Transportasi pada Manusia

          Sistem transportasi pada tubuh manusia berfungsi untuk mengangkut nutrisi, oksigen, karbondioksida serta sisa metabolisme. Proses ini berlangsung terus menerus selama kehidupan manusia.

a. Darah
           Darah merupakan jaringan yang tersusun atas plasma, sel darah merah, sel darah putih, dan keping-keping darah. Kurang lebih 55% bagian dari darah adalah plasma.
1) Sel Darah Merah (Eritrosit)
          Eritrosit berbentuk bulat pipih dengan bagian tengahnya cekung (bikonkaf). Sel darah merah tidak memiliki inti sel. Eritrosit berfungsi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel-sel di seluruh tubuh. Oleh karena itu, jenis sel darah ini yang paling banyak terdapat dalam darah. Satu milimeter kubik darah (lebih kurang sekitar satu tetes) terdiri atas lima juta lebih sel darah merah.
         Warna merah pada darah disebabkan adanya hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah. Hemoglobin atau zat warna darah merupakan suatu protein yang mengandung unsur besi. Fungsi hemoglobin mengikat oksigen dan membentuk oksihemoglobin. Oksigen diangkut dari paru-paru dan diedarkan ke seluruh sel tubuh. Hemoglobin yang mengikat oksigen (oksihemoglobin) berwarna merah cerah, sedangkan hemoglobin yang masih mengikat karbondioksida berwarna merah tua keunguan. Berikut ini reaksi kimia pengikatan oksigen oleh hemoglobin.
          Melalui peredaran darah, oksihemoglobin akan beredar ke seluruh sel-sel tubuh. Setelah sampai di sel-sel tubuh, akan terjadi reaksi pelepasan oksigen dari hemoglobin ke sel yang kekurangan oksigen. Oksigen masuk ke dalam sel melalui proses difusi.           Selama perkembangan janin dalam kandungan, sel darah merah dibentuk dalam hati dan limpa. Sel darah merah berusia sekitar 120 hari. Sel yang telah tua akan dihancurkan di hati dan limpa. Selanjutnya, di dalam hati, hemoglobin diubah dan dijadikan pigmen (pigmen empedu).

2) Sel Darah Putih (Leukosit)          Berbeda dengan sel darah merah, sel darah putih memiliki bentuk yang tidak tetap atau bersifat amuboid dan mempunyai inti sel. Jumlah sel darah putih juga tidak sebanyak jumlah sel darah merah. Setiap satu milimeter kubik darah mengandung sekitar 8.000 sel darah putih.
     Fungsi utama sel darah putih adalah melawan penyakit yang masuk ke dalam tubuh dan membentuk antibodi. Peningkatan jumlah leukosit merupakan petunjuk adanya infeksi. Jika jumlah leukosit sampai di bawah 6.000 sel per cc darah, maka disebut sebagai kondisi leukopeni. Jika jumlah leukosit melebihi normal (di atas 9.000 sel per cc), maka disebut leukositosis.
      Berdasarkan ada atau tidaknya butir-butir kasar (granula) dalam sitoplasma, leukosit dapat dibedakan menjadi granulosit dan agranulosit. Granulosit merupakan kelompok sel darah putih yang mempunyai granula dalam sitoplasmanya. Sebaliknya, agranulosit tidak mempunyai granula. Leukosit jenis granulosit terdiri atas eosinofil, basofil, dan netrofil. Agranulosit terdiri atas limfosit dan monosit.
Jenis sel darah putih
Bentuk sel
Karakteristik
Granulosit
Eusinofil
Mengandung granula berwarna merah. Berfungsi pada reaksi alergi, terutama infeksi cacing.
Basofil
Mengandung granula berwarna biru. Berfungsi pada reaksi alergi.
Netrofil
Disebut juga sel-sel PMN (Poly Morpho Nuclear). Berfungsi sebagai fagosit (menyerang patogen).
Agranulosit
Limfosit
Terdiri atas dua jenis, yaitu sel T dan sel B. Keduanya berfungsi untuk imunitas dan kekebalan tubuh.
Monosit
Leukosit yang berukuran paling besar. Berfungsi mencerna selsel yang mati atau rusak dan memberikan perlawanan imunologis atau kekebalan

3) Keping Darah (Trombosit)          Bentuk trombosit beraneka ragam, yaitu bulat, oval, dan memanjang. Trombosit tidak berinti sel dan bergranula. Jumlah sel keping darah atau trombosit pada orang dewasa sekitar 200.000 – 500.000 sel per cc. Umur dari keping darah sangat singkat, yaitu 5 sampai dengan 9 hari.
    Trombosit/keping darah berperan dalam proses pembekuan darah.  Keping darah sangat berhubungan dengan proses mengeringnya luka, sehingga tidak heran jika ada yang menyebut keping darah dengan sel darah pembeku. Sesaat setelah terluka, trombosit akan pecah karena bersentuhan dengan permukaan kasar dari pembuluh darah yang terluka. Di dalam trombosit terdapat enzim trombokinase atau tromboplastin. Enzim tromboplastin akan mengubah protein yang disebut protrombin (calon trombin) menjadi trombin karena pengaruh ion kalsium dan vitamin K dalam darah. Trombin akan mengubah fibrinogen (protein darah) menjadi benang-benang fibrin. Benangbenang fibrin ini akan membentuk jaring-jaring di sekitar sel-sel darah, sehingga luka tertutup dan darah tidak menetes lagi.

4) Plasma Darah          Plasma darah merupakan cairan darah yang sebagian besar terdiri atas air (92%). Selain itu, dalam plasma darah juga terdapat protein plasma yang terdiri atas albumin, fibrinogen, dan globulin. Zat-zat lain yang terlarut dalam plasma darah antara lain sari makanan, mineral, hormon, antibodi, dan zat sisa metabolisme (urea dan karbondioksida).

b. Organ Peredaran Darah          Di dalam tubuh, darah mengalir untuk mengedarkan oksigen dan sari-sari makanan ke seluruh bagian tubuh. Darah dapat mengalir ke seluruh tubuh karena di dalam tubuh kita terdapat alat atau organ yang dapat mengedarkan darah ke seluruh tubuh yaitu jantung.

1) Jantung          Jantung merupakan salah satu organ peredaran darah yang penting bagi tubuh manusia. Jantung berfungsi memompa darah, sehingga darah dapat diedarkan ke seluruh tubuh. Meskipun kerja jantung sangat berat, tetapi jantung bukanlah organ yang ukurannya sangat besar. Besar jantung manusia kira-kira sebesar sekepalan tangan.  
Jantung terdiri atas 4 ruangan, yaitu serambi (atrium) kiri, serambi kanan, bilik (ventrikel) kiri, dan bilik kanan. Serambi jantung berada di sebelah atas, sedangkan bilik jantung di sebelah bawah. Antara serambi kiri dan bilik kiri terdapat dua buah katup yang disebut bikuspidalis.

          Antara serambi kanan dan bilik kanan terdapat tiga buah katup yang disebut trikuspidalis. Katup-katup tersebut berfungsi menjaga agar darah dari bilik tidak kembali ke serambi. Dinding jantung di bagian bilik kiri lebih tebal karena bilik kiri berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah. Selanjutnya, otot-otot jantung berkontraksi dan memompa darah keluar ruang jantung. Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, begitu juga kedua bilik akan mengendur dan berkontraksi secara bersama-sama.
Bagian-bagian jantung
        Darah yang mengandung banyak karbondioksida dari seluruh tubuh mengalir melalui dua pembuluh darah vena besar (vena kava) menuju serambi kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, akan di dorong ke bilik kanan. Darah dari bilik kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis menuju paru-paru.

          Darah yang mengandung banyak oksigen mengalir melalui pembuluh darah yang disebut vena pulmonalis menuju ke serambi kiri. Peredaran darah yang terjadi di antara bagian kanan jantung, paru-paru, dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner atau peredaran darah kecil. Darah dalam serambi kiri akan didorong menuju bilik kiri. Selanjutnya, darah yang mengandung banyak oksigen ini dipompa melewati katup aorta yang masuk ke dalam pembuluh darah yang disebut aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Kemudian, darah kaya oksigen ini diedarkan ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru.

2) Pembuluh Darah
          Pembuluh darah dibedakan menjadi dua, yaitu pembuluh nadi (arteri) dan pembuluh balik (vena). Arteri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah keluar jantung, sedangkan vena mengalirkan darah masuk ke dalam jantung. Arteri berisi darah yang mengandung banyak oksigen, kecuali arteri paru-paru. Vena berisi darah yang mengandung sedikit oksigen, kecuali yang berasal dari paru-paru. Ujung arteri dan vena bercabang-cabang menjadi pembuluh-pembuluh kecil yang disebut pembuluh kapiler. Pembuluh kapiler menghubungkan arteri dan vena dengan sel-sel tubuh.



Perbedaan Pembuluh Arteri dan Vena

Pembeda
Pembuluh Nadi (arteri)
Pembuluh Balik(vena)
Tempat
Agak tersembunyi didalam tubuh
Dekat dengan permukaan
tubuh, tampak kebiru-biruan
Dinding pembuluh
Tebal, kuat, elastis
Tipis dan tidak elastis
Aliran darah
Meninggalkan jantung
Menuju jantung
Denyut
Terasa
Tidak terasa
Katup
Satu pada pangkal jantung
Banyak di sepanjang pembuluh
Darah yang keluar dari pembuluh
Darah memancar
Darah tidak memancar

c. Sistem Peredaran Darah Manusia          Peredaran darah manusia termasuk peredaran darah tertutup karena darah selalu beredar di dalam pembuluh darah. Setiap beredar, darah melalui jantung dua kali sehingga disebut peredaran darah ganda. Pada peredaran darah ganda tersebut dikenal peredaran darah kecil dan peredaran darah besar.  
1) Peredaran Darah Kecil          Peredaran darah kecil merupakan peredaran darah yang dimulai dari jantung menuju ke paru-paru kemudian kembali lagi ke jantung. 

2) Peredaran Darah Besar        Peredaran darah besar adalah peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh kemudian kembali ke jantung lagi.
d. Aliran dan Tekanan Darah           Pada saat jantung memompa darah, terdapat tekanan darah yang diperlukan untuk mendorong darah dalam pembuluh darah. Dengan demikian, darah akan dapat diedarkan ke seluruh tubuh. Tekanan darah diukur dengan menggunakan sebuah alat yang bernama sphygmomanometer, ada pula yang menyebutnya dengan tensimeter. Tekanan darah diukur di dalam pembuluh nadi besar yang biasanya dilakukan di tangan bagian lengan atas. Hasil pengukurannya terdiri atas dua angka, biasanya 120 sampai 80. Angka pertama menunjukkan tekanan saat bilik berkontraksi dan darah ditekan keluar jantung, disebut angka sistol. Tekanan darah turun saat bilik relaksasi. Angka kedua, yaitu yang lebih rendah adalah hasil pengukuran tekanan saat bilik relaksasi dan mengisi darah, tepat sebelum bilik-bilik ini berkontraksi lagi, disebut angka diastol.
         Tekanan yang terdapat pada pembuluh darah memiliki prinsip kerja seperti hukum Pascal. Hal inilah yang menjadi alasan apabila bagian tubuh kita terluka darah akan mengalir keluar dari tubuh. Jantung adalah organ yang memberikan tekanan pada darah sehingga darah dapat mengalir ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Dorongan darah pada dinding pembuluh darah ketika darah mengalir melewatinya disebut tekanan darah. Agar tekanan darah tetap terjaga, maka pembuluh harus terisi penuh oleh darah. Bila terjadi kehilangan darah akibat kecelakaan atau penyakit, tekanan dapat hilang, sehingga darah tidak dapat bergerak ke tempat yang diinginkan. Akibatnya, sel-sel tubuh akan mati karena tidak mendapatkan pasokan oksigen dan nutrisi. Para tenaga medis menginjeksikan plasma pada orang yang mengalami pendarahan hebat agar darah dapat mengalir ke tempat yang diinginkan. Plasma juga mengangkut senyawa kimia penting lain juga yang disebut hormon, untuk dibawa dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain. Hormon dapat mengatur bermacam-macam fungsi tubuh seperti pertumbuhan dan cara tubuh menggunakan makanan.

e. Gangguan pada Sistem Peredaran Darah 

1. Serangan Jantung          Serangan jantung terjadi jika arteri koronaria yang terdapat pada jantung tidak dapat mengirimkan darah yang cukup ke sel-sel jantung. Kondisi ini dapat terjadi karena arteri koronaria tersumbat oleh lemak atau kolesterol. Arteri koronaria merupakan pembuluh darah yang mengaliri otot jantung dengan darah yang mengandung oksigen dan nutrisi. Tersumbatnya arteri koronaria akan menyebabkan otot jantung berhenti beraktivitas jika sel-sel otot tidak menerima oksigen dan nutrisi yang cukup. Gejala dari serangan jantung antara lain dada terasa sakit, sakit pada bagian lengan dan punggung, napas pendek, dan kepala pusing.

2. Stroke          Stroke merupakan suatu penyakit yang terjadi karena matinya jaringan di otak yang disebabkan oleh kurangnya asupan oksigen ke otak. Asupan oksigen ke otak kurang dapat terjadi jika pembuluh darah pada otak tersumbat atau salah satu pembuluh darah di otak pecah. Sebuah fakta medis menyatakan bahwa sebagian jaringan otak akan mati setelah 4 – 5 menit tidak mendapatkan pasokan oksigen. Adanya pembekuan darah pada arteri akan menyebabkan aliran darah menuju otak menjadi terhambat. Jika terjadi kematian jaringan otak, maka jaringan tersebut tidak dapat digantikan. Stroke dapat menyebabkan penderita kehilangan ingatan, kontrol kerja otot, ataupun fungsi kerja saraf. Munculnya gangguan tersebut bergantung pada lokasi terjadinya kerusakan pada otak.


Sumber :

http://www.ipapedia.web.id/2016/01/sistem-transportasi-pada-tumbuhan-danmanusia.html

Video Sistem Transportasi pada Tumbuhan


Video tentang
Sistem Transportasi pada Tumbuhan 




Materi Sistem Transportasi pada Tumbuhan

A. Sistem Transportasi pada Makhluk Hidup

1. Sistem Transportasi pada Tumbuhan
     a. Jaringan Transportasi pada Tumbuhan
          Berkas pengangkut terdiri atas xilem dan floem. Xilem dan floem adalah  jaringan seperti tabung yang berperan dalam sistem pengangkutan. Air dan mineral dari dalam tanah akan diserap oleh akar,  Kemudian diangkut melalui xilem ke bagian batang dan daun tumbuhan. Zat makanan yang dibuat di daun akan diangkut melalui floem ke bagian lain tumbuhan yang memerlukan zat makanan.
          Xilem dan floem adalah jaringan pengangkut yang salurannya terpisah. Xilem yang ada di akar bersambungan dengan xilem yang ada di batang dan di daun. Floem juga bersambungan ke semua bagian tubuh tumbuhan.
   
     b. Mekanisme Transportasi pada Tumbuhan
   1) Transportasi Air
          Air adalah zat yang diperlukan oleh tumbuhan. Air adalah salah satu jenis zat yang termasuk ke dalam kelompok zat cair.
          Pada saat kondisi lingkungan lembap atau jumlah uap air di lingkungan tinggi, maka air akan masuk ke dalam tumbuhan.  Akan tetapi, apabila lingkungan di sekitar tumbuhan kering atau jumlah uap air di lingkungan rendah, uap air akan keluar dari tumbuhan melalui stomata yang terdapat di daun. Proses ini disebut transpirasi.

           Konsentrasi adalah ukuran yang menunjukkan jumlah suatu zat dalam volume tertentu. Apabila terjadi perpindahan molekul zat terlarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, maka proses perpindahan ini disebut difusi. Apabila terjadi perpindahan molekul zat pelarut dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi melalui membran semipermeabel, maka proses perpindahan ini disebut osmosis.
          Membran semipermeabel adalah membran yang hanya dapat dilalui oleh zat tertentu, tetapi tidak dapat dilalui oleh zat lainnya. Contoh zat yang dapat melalui membran semipermeabel adalah air. Membran ini berfungsi sebagai pengatur lalu lintas (keluar dan masuknya) zat-zat dari dalam dan luar sel. Contoh membran semipermeabel adalah membran sel.
          Zat pelarut adalah zat yang melarutkan zat lain. Pada materi ini, yang berperan sebagai zat pelarut adalah air. Adapun zat terlarut adalah zat yang larut dalam zat lain. Pada proses ini, yang berperan sebagai zat terlarut adalah mineral tanah dan zat gula hasil fotosintesis.
            Berikut ini jaringan yang dilalui oleh air ketika masuk ke akar.
                 
                             Epidermis ⇒ Korteks ⇒ Endodermis ⇒ Perisikel ⇒ Xilem

          Pertama-tama, air diserap oleh rambut-rambut akar. Kemudian, air masuk ke sel epidermis melalui proses secara osmosis. Selanjutnya, air akan melalui korteks. Dari korteks, air kemudian melalui endodermis dan perisikel. Selanjutnya, air masuk ke jaringan xilem yang berada di akar. Setelah tiba di xilem akar, air akan bergerak ke xilem batang dan ke xilem daun.

                                             
         Berdasarkan hasil penelitian para ilmuwan, air dapat diangkut naik dari akar ke bagian tumbuhan lain yang lebih tinggi dan diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan karena adanya daya kapilaritas batang. 


      Pipa kapiler memiliki bentuk yang hampir menyerupai sedotan akan tetapi diameternya sangat kecil. Apabila salah satu ujung pipa kapiler, dimasukkan ke dalam air, maka air yang berada pada pipa tersebut akan lebih tinggi daripada air yang berada di sekitar pipa kapiler. Begitu pula pada batang tanaman, air yang berada pada batang tanaman akan lebih tinggi apabila dibandingkan dengan air yang berada pada tanah.

     Daya kapilaritas batang dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi dan adhesi. Kohesi merupakan kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lain yang sejenis. Adhesi adalah kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lain yang tidak sejenis. Melalui gaya adhesi, molekul air membentuk ikatan yang lemah dengan dinding pembuluh. Melalui gaya kohesi akan terjadi ikatan antara satu molekul air dengan molekul air lainnya. Hal ini akan menyebabkan terjadinya tarik menarik antara molekul air yang satu dengan molekul air lainnya di sepanjang pembuluh xilem.

       Selain disebabkan oleh gaya kohesi dan adhesi, naiknya air ke daun disebabkan oleh penggunaan air dibagian daun atau yang disebut dengan daya isap daun. Air dimanfaatkan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis . Pada daun, air juga mengalami penguapan. Penguapan air oleh daun disebut transpirasi. Penggunaan air oleh bagian daun akan menyebabkan terjadinya tarikan terhadap air yang berada pada bagian xilem, sehingga air yang ada pada akar dapat naik ke daun.

2) Transportasi nutrisi 
                                     
          Semua bagian tumbuhan yaitu, akar, batang, daun serta bagian lainnya memerlukan nutrisi. Agar kebutuhan nutrisi di setiap bagian tumbuhan terpenuhi, maka dibutuhkan suatu proses pengangkutan nutrisi hasil fotosintesis berupa gula dan asam amino ke seluruh tubuh tumbuhan. Pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan terjadi melalui pembuluh floem.

         Perjalanan zat-zat hasil fotosintesis dimulai dari sumbernya yaitu daun (daerah yang memiliki, konsentrasi gula tinggi) ke bagian tanaman lain yang dituju (daerah yang memiliki konsentrasi gula rendah). 




Sumber : 

http://bsd.pendidikan.id/data/2013/kelas_8smp/siswa/Kelas_08_SMP_IPA_Siswa_Semester_2.pdf
http://www.ipapedia.web.id/2016/01/sistem-transportasi-pada-tumbuhan-danmanusia.html